Kamis, 20 Januari 2011

Peradaban Manusia



Pengertian Adab dan Peradaban

Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.

Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.

Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.

Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peradaban Manusia:
1. Pendidikan
    Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh manusia dalam kehidupannya, maka semakin mudah pula manusia menjalani kehidupannya. Selain itu, pendidikan juga dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peradaban baik yang positif maupun sebaliknya.
2. Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan.
    Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan selalu memberi kemudahan bagi segala bentuk aktifitas manusia. karena manusia dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya. Science and technonology make our life easier.

Wujud Peradaban Moral: 
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims ( H P Fairchild : 1964 : 41) menyatakan  
Civilization is the cultural development, the distinctly human attributes and attainments of a particular society. In ordinary usage, the term imolies a fairly high stage on the culture evolutionary scale. Reference is made to ‘civilized peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less highly civilized peoples, the refer to more highly and less highly civilized peoples, the determinative characteristic being intellectual, aesthetic technological, and spiritual attainments.

 
Peradaban dan Perubahan Sosial
Moderenisasi 
Prof. Koentjaraningrat (1990:140-141) menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Anthony D Smith (1973:62) menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan. ‘modernization then is a conscious set of plant and policies for changing a particular society in the direction of contemporary societies which the leaders think are more ‘advanced’ in certain respect’.

Masyarakat Madani
Dari penerjemahan kata ‘Civil society’ dikenal di Indonesia sebagai masyarakat sipil, masyarakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab (Wirutomo,2002). Penekanan konsep ini lebih kepada hubungan antara pemerintah dan rakyat, Negara dan masyarakat. Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut suatu ruang gerak masyarakat yang berada diluar Negara. Disinilah warga negar dapat terus menerus mengembangkan kemandirian diluar institusi Negara yang nantinya merupakan landasan bagi terwujudnya pranata politik formal. Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan Negara, maka muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga Negara yang aktif dalam politik. Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh supremasi hukum.

Problematika Peradaban
Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi. Dampak Globalisasi Terhadap Peradaban Manusia Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi/ tidak punya norma atau heteronomy/ banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanngar norma tunggal masyarakat.

Selain itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita.


http://terminaltechno.blog.uns.ac.id/2009/09/22/manusia-dan-peradaban/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar